.

Neraca Perdagangan: Pengertian, Faktor, dan Cara Menghitungnya

Neraca Perdagangan Pengertian, Faktor, dan Cara Menghitungnya

Neraca perdagangan adalah selisih nilai dari transaksi ekspor dan impor pada suatu negara untuk jangka waktu tertentu. Rumusnya pun sangat sederhana yakni nilai ekspor yang dikurangi nilai impor. Pada tahun lalu, Indonesia telah menutup kinerja impor dan ekspor dengan hasil yang positif.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Indonesia mengalami surplus dengan nilai US$ 1,02 miliar pada Desember 2021. Sementara itu, sepanjang tahun Indonesia berhasil mencapai nilai yang cukup tinggi yaitu US$ 35,34 miliar.

Sebuah angka yang sangat tinggi sejak terakhir kali di tahun 2006 atau 15 tahun yang lalu. Ini mengindikasikan kondisi perekonomian negara yang positif.

Pengertian Neraca Perdagangan

Ilustrasi Perbandingan Nilai Impor dan Ekspor

Menurut OJK, neraca perdagangan adalah sebuah ikhtisar untuk menunjukkan selisih nilai transaksi ekspor dan impor dari suatu negara pada waktu tertentu atau balance of trade. Perbedaan yang terjadi antara nilai seluruh barang maupun jasa ekspor dan impor komponen yang paling besar. Hal ini karena bisa menjadi sebuah indikator di dalam mengukur semua transaksi internasional.

Neraca perdagangan adalah komponen dari negara pembayaran yang akan mencatat penerimaan serta pembayaran dari suatu negara terhadap negara yang lain.

Faktor Neraca Perdagangan

Beberapa faktor yang bisa memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan adalah seperti berikut:

  1. Pertumbuhan ekonomi serta pendapatan: bisa meningkatkan pendapatan serta standar masyarakat yang ada di negara tersebut.
  2. Nilai tukar: ketika sebuah negara melakukan aktivitas impor dan ekspor, negara tersebut akan menggunakan mata uang yang mempunya nilai tukar berbeda.
  3. Daya saing: di dalam melakukan perdagangan akan muncul harga jual serta kualitas dari produk. Salah satu yang bisa mempengaruhi daya saing sebuah produk yaitu struktur biaya.

Cara Menghitung Neraca Perdagangan

Cara Menghitung Neraca Perdagangan

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya bahwa neraca perdagangan adalah perbedaan nilai dari barang maupun jasa yang diekspor dan impor. Dengan kata lain, untuk menghitungnya maka Anda memerlukan dua nilai tersebut.

Nilai ekspor merupakan barang maupun yang telah diproduksi oleh suatu negara. Selanjutnya negara menjual barang tersebut ke negara lain. 

Sementara itu, nilai impor merupakan aktivitas dari sebuah negara yang menjual barang serta jasa dari luar negeri. Kemudian masyarakat dari negara pengimpor tersebut akan membeli barang atau jasa tersebut.

Akan tetapi, mungkin saja terjadi kesalahan ketika mencatat nilai impor dan ekspor. Salah satu yang menyebabkan kesalahan tersebut yaitu aktivitas perdagangan gelap.

Perdagangan gelap merupakan aktivitas atau transaksi pencatatannya hanya terjadi pada satu negara baik negara yang mengimpor maupun yang mengekspor. Akan tetapi tidak terjadi pencatatan di negara lain yang menerima barang maupun jasa tersebut. Kondisi ini menjadi sebab nilai akumulasi dari neraca perdagangan yang tidak stabil atau balance.

Contoh Neraca Perdagangan

Untuk semakin memudahkan Anda di dalam memahaminya, berikut ini kami akan memberikan contoh.

Pada tahun 2021 negara A memiliki nilai ekspor $180 miliar. Kemudian nilai impornya mencapai $170 miliar. Ini menandakan bahwa balance of trade dari negara A berada dalam kondisi surplus sebesar $10 miliar.

Ini juga bisa Anda ketahui melalui nilai ekspor di mana $180 dikurangi nilai impor sebesar $170 miliar. Terjadinya surplus karena memang nilai ekspornya yang lebih tinggi dari nilai impornya.

Sekian pembahasan seputar neraca perdagangan. Jika Anda ingin melakukan perdagangan impor dari China, maka pastikan menggunakan jasa importir terpercaya untuk menghindari perdagangan gelap. 

Anda bisa menggunakan jasa BluerayCargo sebagai jasa terbaik dan berkualitas di Indonesia. Untuk konsultasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi kontak BluerayCargo, ya. Yuk, coba sekarang juga!

Facebook
Twitter
LinkedIn